Kamis, 09 Februari 2023

Refleksi Individu Modul 2.1

 

Refleksi Individu MODUL 2.1

CICIN RESNAWATI

CGP A7 SDN 2 SUKAMUKTI

  • Bayangkanlah kelas yang saat ini Anda ampu dengan segala keragaman murid-murid Anda.

Saya mengajar di kelas 5 yang terdiri dari 24 siswa yang memiliki latar belakang keluarga,status sosial,kemampuan intelektual yang pasti berbeda,mereka mempunyai potensi masing masing yang tentunya tidak sama satu sama lain. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu. Keberagaman dari setiap individu murid harus selalu diperhatikan, karena setiap peserta didik tumbuh di lingkungan dan budaya yang berbeda sesuai dengan kondisi geografis tempat tinggal mereka. Pembelajaran dilakukan dengan beragam cara untuk memahami informasi baru bagi semua murid dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran evaluasi sehingga semua murid di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Selain itu juga memastikan setiap murid di kelasnya tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang prosesnya

  • Apa yang telah Anda lakukan untuk melayani kemampuan murid yang berbeda? Apa yang Anda lakukan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih mudah untuk murid Anda? Apakah ada perlakuan yang berbeda yang Anda lakukan?  Jika ada, perlakuan seperti apa? Jika tidak ada, apa dampaknya terhadap murid Anda?

1.     Melakukan pemetaan Pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien dengan demikian guru perlu memvariasikan metode dan pendekatan mengajar mereka.

2.     Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan mendorong murid mengeksplorasi berbagai materi yang dipelajari.

3.     Membuat agenda individual untuk murid, misalnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid. Jika murid telah selesai mengerjakan pekerjaan umum maka mereka dapat selesai melihat agenda individual dan pekerjaan yang dibuat khusus untuk mereka

4.     Memfasilitasi lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam

5.     Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.

6.     Menggunakan pengelompokan yang fleksibel yang sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.

 

  • Sebutkan tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam proses pembelajaran di kelas yang disebabkan oleh keragaman murid-murid Anda tersebut? Tindakan-tindakan apa yang telah Anda lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut?

Pertama, guru harus mengetahui berbagai karakteristik peserta didik. Pengetahuan guru tentang kondisi keberagaman siswa menjadi dasar untuk merancang pembelajaran, sehingga sesuai dengan keadaan keberagaman peserta didik tersebut. Guru perlu meluangkan waktu yang cukup dalam menyusun rancangan pembelajaran

Kedua, guru perlu menyusun asesmen diagnostik dan formatif pada awal pembelajaran. Asesmen diagnostik dilaksanakan untuk mengetahui keberagaman peserta didik. Adapun asesmen formatif pada awal pembelajaran untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik. Dengan demikian, guru dapat merancang pembela kompetensi tiap peserta didik.

Ketiga, guru perlu menggunakan multimetode, multimedia, dan multisumber. Panerapan metode, media dan sumber belajar yang bervariasi dapat mangakomodasi berbagai tipe belajar poberta didik baik tipe visual, auditon maupun kinestetik

  • Menurut Anda, untuk mengakomodasi tantangan yang terkait dengan keragaman murid tersebut, bagaimana seharusnya pembelajaran itu dirancang, dilaksanakan, dan dievaluasi?

Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif. Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem "among", guru harus dapat menuntun murid untuk berkembang sesuai dengan kodratnya, hal ini sangat sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran guru penggerak adalah menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi murid. Hal tersebut sejalan dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu visi guru penggerak adalah mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila, untuk mewujudkan visi tersebut salah satu caranya adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Budaya positif juga harus kita bangun agar dapat mendukung pembelajaran berdirensiasi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Technical Meeting Peserta KmL Wilayah utara

  Hari ini tanggal 1 Juni bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila,panitia KML melaksanakan technical meeting.Kegiatan KML ini dilaksanakan...